Penjelasan Arti Burnout Serta Cara Atasi Burnout Agar Kembali Produktif, Cocok Buat Mahasiswa

- 26 Mei 2022, 15:29 WIB
Penjelasan arti  burnout serta cara atasi burnout agar kembali produktif, cocok buat mahasiswa
Penjelasan arti burnout serta cara atasi burnout agar kembali produktif, cocok buat mahasiswa /Unsplash/ Magnet.me /

Metro Lampung News-- Sebelum mengetahui cara mengatasi burnout agar lebih produktif, simak penjelasan arti burnout berikut.

Burnout merupakan efek lanjutan dari berbagai sumber stress yang tidak terkelola dengan baik.

Umumnya, hal ini terjadi ketika seseorang mengalami tekanan berkepanjangan.

Burnout dapat dialami oleh tiap individu. Salah satu kelompok yang memiliki tingkat kemungkinan tinggi untuk mengalami burnout ialah mahasiswa.

Dengan padatnya jadwal serta rentetan tugas yang apabila tidak selesaikan dengan kemampuan management yang baik, maka hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor seseorang untuk mengalami Burnout.

Baca Juga: Arti Lagu Dandelions Ruth B yang Viral di TikTok Tentang Apa Ini Makna Lengkapnya

Dalam dunia pendidikan, terdapat sebuah istilah yang menamai situasi ini yaitu Burnout Akademik atau Academic Burnout.

Burnout Akademik mengacu pada stres, beban atau faktor psikologis lainnya karena proses pembelajaran.

Tekanan tersebut menyebabkan kelelahan emosional, kecenderungan untuk merasa depresi, dan perasaan puas terhadap prestasi pribadi yang rendah.

Efek yang timbul akibat burnout adalah menurunnya motivasi terhadap belajar, timbulnya sikap negatif, frustasi, timbul perasaan ditolak oleh lingkungan, merasa gagal, dan hingga berdampak pada penurunan rasa percaya diri yang signifikan.

Penting bagi seorang individu untuk memperhatikan faktor-faktor penyebab burnout, hal ini dapat membantu seseorang untuk memahami situasi nya sehingga dapat mengambil langkah yang tepat.

Faktor tersebut berupa:

1. Kurangnya dukungan sosial

Salah satu fungsi dari hubungan sosial yaitu memberikan dukungan emosional. Dimana tiap individu di dalamnya saling memberikan rasa aman dan apresiasi terhadap satu sama lain. Memiliki lingkungan sosial yang suportif dapat membantu seseorang melewati burnout dengan bijak.

2. Faktor Demografis

Jenis kelamin dapat berpengaruh terhadap burnout. Penelitian menunjukan bahwa laki-laki memiliki kecenderunga mengalami burnout lebih tinggi. Selain itu, seseorang yang sedang melajang juga memiliki presentase yang tinggi untuk mengalami burnout.

Dalam hal ini, penting bagi seseorang untuk terbuka dan jujur terhadap perasaan dan emosi yang dirasakan dan membagikannya kepada seseorang yang dipercaya.

3. Konsep Diri

Konsep diri merupakan cara bagaimana seseorang memandang dan menilai diri sendiri. Kecenderungan untuk melihat diri dari sudut pandang yang positif dapat mengurangi seseorang untuk tenggelam terlalu lama dalam keadaan burnout.

4. Beban Kerja Berlebih

Tuntutan tugas dan deadline dapat memberikan tekanan pada keadaan mental seseorang. Tak jarang, seseorang dapat memiliki kebiasaan menunda yang pada akhirnya menuntun seseorang kepada beban kerja yang berlebih dikala deadline mendekat.

Penting bagi seseorang untuk mengatur waktu dan menentukan skala prioritas saat memiliki tugas yang padat.

Faktor-faktor penyebab burnout di atas dapat dijadikan sebagai refleksi ketika seseorang sedang merasakan kelelahan mental yang berkepanjangan.

Dengan memiliki lingkungan sosial yang suportif serta terus mengasah kemampuan mengelola waktu dan skala prioritas, maka burnout dapat dihadapi dengan cara yang sehat.***

Editor: Lutfi Yulisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah