Muasal Buah Mangga dan Deskripsi Singkatnya yang Penting Diketahui

- 25 Desember 2020, 10:49 WIB
Ilustrasi buah mangga yang dijual dengan harga puluhan juta rupiah.
Ilustrasi buah mangga yang dijual dengan harga puluhan juta rupiah. /Pixabay/liwanchun

PR Metro Lampung News-- Mangga (Mangifera indica), menjadi salah satu buah yang banyak dibudidayakan di kawasan tropis. 

Dilansir dari Britannica, pohon mangga dianggap asli Asia selatan, terutama Myanmar dan negara bagian India, dan banyak kultivar telah dikembangkan.

Mangga merupakan sumber buah yang kaya vitamin A , C, dan D.

Baca Juga: Ini 20 Lagu Natal Teratas yang Enak Didengar

Baca Juga: Kata-Kata Natal Inspiratif yang Bisa Anda Posting Di Media Sosial (Facebook, Instagram, WA, Twitter)

Deskripsi Fisik

Pohon mangga bisa mencapai ketinggian 15-18 meter (50-60 kaki).

Daun sederhana berbentuk lanset, panjangnya mencapai 30 cm (12 inci).

Bunganya kecil, merah muda, dan harum.

Beberapa di antaranya memiliki benang sari dan putik , sementara yang lain hanya memiliki benang sari.

Buah mangga bervariasi dalam ukuran dan karakter. Bentuknya lonjong, bulat, berbentuk hati, berbentuk ginjal, atau panjang dan ramping.

Mangga terkecil tidak lebih besar dari buah plum, sementara yang lain mungkin memiliki berat 1,8 hingga 2,3 kg (4 hingga 5 pon).

Baca Juga: Inilah Kandungan Gizi Buah Naga dan Kenali Jenis-Jenisnya

Beberapa varietas berwarna cerah dengan corak merah dan kuning, sementara yang lain berwarna hijau kusam.

Bijinya tunggal dan besar. Daging buah mengelilingi bijinya. Daging buah berwarna kuning hingga jingga, berair, dan bercita rasa manis-pedas yang khas.

Sejarah Muasal

Mangga terkait erat dengan cerita rakyat dan upacara keagamaan di India.

Buddha sendiri dihadapkan dengan rumpun mangga yang mungkin ia bertukur menemukannya saat beristirahat di bawah naungannya. 

Nama mangga , yang dikenal sebagai buahnya di negara-negara berbahasa Inggris dan Spanyol, kemungkinan besar berasal dari bahasa Malayam manna  yang diadopsi Portugis sebagai manga ketika mereka datang ke Kerala pada tahun 1498 untuk perdagangan rempah-rempah.

Mungkin karena kesulitan dalam pengangkutan benih (mereka mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam waktu yang singkat), pohon itu tidak diperkenalkan ke Belahan Barat sampai sekitar tahun 1700, ketika ditanam di Brasil. Tanaman itu mencapai hindia Barat sekitar tahun 1740.***

 

Editor: D. W. Kusuma

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah