Psikolog : Masalah Hubungan, Finansial, Cinta Bisa Menjadi Pemicu Terjadinya Bunuh Diri

- 10 Desember 2020, 07:55 WIB
Ilustrasi bunuh diri loncat
Ilustrasi bunuh diri loncat /Adrian Malec

PR Metro Lampung News--  The Indonesian National Representatif of International Association for Suicide Prevention (IASP) memaparkan bahwa sejak tahun 2003 Indonesia sudah berada di zona merah rawan upaya tindakan bunuh diri (klik di sini

Di sisi lain, banyak pandangan berbeda yang muncul dari lingkungan mengenai hal fenomena bunuh diri. Ada yang memilih untuk tidak banyak membahas dan menghindari diskusi soal ini, tapi ada yang mulai terbuka demi mengurangi angka bunuh diri sendiri.

Dilansir dari laman rappler.com, bicara soal angka, lebih dari 800 ribu orang di dunia meninggal karena bunuh diri per tahunnya. Bunuh diri juga ada di peringkat kedua dari penyebab kematian seseorang di umur 15-19 tahun.

Dari sisi psikologis, seperti apa sebenarnya fenomena bunuh diri yang terjadi, terutama di kalangan anak muda yang semakin banyak terjadi belakangan ini? Beikut beberaoa informasi yang diperoleh dari Kassandra Purwanto yang berprofesi sebagai seorang psikolog.

Baca Juga: Apa yang Harus Kamu Lakukan Ketika Terkena 'Ghosting'

Pemicu Niat Bunuh Diri


Bunuh diri ditengarai terkait dengan kondisi mental psikologis yang mengalami gangguan mood jenis depresi. Penelitian terkini menyebutkan, depresi disebabkan berbagai faktor yang memengaruhi kondisi neuropsikologis (otak dan perilaku).

"Faktor-faktor ini antara lain adalah bawaan dan lingkungan, pola asuh, tekanan,  neurotransmitter jenis adrenalin, dopamine dan serotonin dan rendahnya kadar zinc dalam darah," ujar Kassandra pada Rappler. 

Kata Kassandra lagi, sebenarnya kasus bunuh diri tidak hanya terjadi pada generasi muda atau mereka yang masih berusia muda. Ancaman ini bisa menyerang siapa pun dari usia berapa pun.

Halaman:

Editor: Lutfi Yulisa

Sumber: Rappler


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x