Karena kemampuannya, ia pun diangkat menjadi Kepala Prajurit Bhayangkara dengan tugas memimpin pasukan pengaman dan pengawal Raja.
Pengabdian Gajah Mada pada kerajaan dimulai pada masa pemerintahan Raja Jayanegara (1309 – 1328). Berkat kerja keras dan kepemimpinannya yang hebat, Gajah Mada menjadi seorang Patih Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Ratu Tribhuawanatunggadewi Jayawisnuwardhani.
Pada saat hendak dilantik menjadi patih, Gajah Mada membuat janji yang sangat terkenal hingga kini. Sebuah ikrar atau janji yang dikenal dengan nama Sumpah Palapa.
Ia berjanji tidak ingin menikmati buah palapa kecuali dapat mempersatukan daerah-daerah seperti Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang (Semenanjung), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura).
Janji atau ikrar yang ia upayakan untuk terwujud dengan menyatukan wilayah tersebut menjadi wilayah Nusantara. Saat itu wilayah Nusantara lebih luas dari wilayah negara Indonesia saat ini. Saat itu wilayah Nusantara meliputi Seluruh Semenanjung Malayu (Malaysia dan Singapura), Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda kecil, Bali, Maluku, Papua, hingga wilayah Darwin (Australia).
(Sumber cerita Gajah Mada di buku tema 5: www.kompasiana.com/nur_haryono dengan penyesuaian)
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 74-75 Subtema 2 Pembelajaran 2 Buku Tematik Terbaru
Berdasarkan bacaan di depan, lengkapilah peta pikiran berikut ini!
1. Asal usul
Jawaban: Gajah Mada berasal dari kalangan rakyat biasa, bukan dari kalangan keluarga kaya ataupun bangsawan. Ia diperkirakan lahir pada awal abad ke-14, di lembah Sungai Brantas di antara Gunung Kawi dan Gunung Arjuna.