Melkisedek Takatio pun menuliskan kronologi atas batalnya Kristin menjadi paskibraka ke Istana Negara.
Pertama, ia menuliskan bahwa setelah Kristina dinyatakan positif covid-19, ia dilepaskan begitu saja dari Mamuju dengan naik mobil ke Mamasa, namun tanpa ada pengamanan apapun termasuk tanpa APD.
Dikabarkan kalau Kristina juga sempat menyatakan bahwa tak ada obat maupun vitamin yang diberikan, serta hanya menjalani isolasi mandiri di dalam kos.
Kedua, dituliskan bahwa Kristina merupakan calon utusan utama dan memiliki cadangan yang berasal dari Pasangkayu.
Namun pengganti Kristina ini adalah seorang perempuan yang berasal dari Mamasa juga, dimana seharusnya cadangan tersebutlah yang berangkat.
Kemudian, Kristina yang gagal melaju ke Nasional, justru ditawari menjadi Paskibraka Provinsi.
Bahkan Kristina juga dibebaskan untuk memilih peran apapun, bahkan sebagai pembawa baki dalam paskibraka Provinsi.
Melkisedek Takatio pun menuliskan permasalahan bahwa kalau benar Kristina positif covid-19, bagaimana bisa ia malah ditawarkan jadi paskibraka di provinsi, yang seharusnya menjalani isolasi karena terpapar covid-19.
Bahkan, yang lebih membuat warganet kaget adalah sepulangnya Kristina dari Mamuju.
Kristina kembali menjalani tes PCR yang kedua dan keluarlah hasilnya dinyatakan Kristina negatif covid-19.