Pertamina Ubah Fosil Jadi EBT Lewat 3 Program Prioritas Implementasi Ekonomi Hijau

- 18 Mei 2021, 10:51 WIB
Ilustrasi Pertamina ubah fosil jadi energi baru terbarukan (EBT) lewat 3 program prioritas implementasi ekonomi hijau
Ilustrasi Pertamina ubah fosil jadi energi baru terbarukan (EBT) lewat 3 program prioritas implementasi ekonomi hijau /Instagram @pertamina/

PR Metro Lampung News-- Adanya sumber daya alam yang mendukung serta infrastruktur yang menunjang, Pertamina ubah fosil jadi energi baru terbarukan (EBT) lewat 3 program prioritas implementasi ekonomi hijau.

Disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati Pertamina ubah fosil jadi EBT lewat 3 program prioritas implementasi ekonomi hijau punya tujuan mengatasi defisit.

Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa impor yang tinggi pada sektor bahan bakar minyak menyebabkan defisit transaksi yang berjalan, dikutip dari laman Antara.

3 program prioritas yang digagas Pertamina akan mengolah sumber daya alam lokal menjadi bahan mentah atau bahan baku energi.

Ketiga program prioritas Pertamina ubah fosil jadi EBT antara lain sebagai berikut.

1. Penurunan impor solar

Program pertama dilakukan dengan mengimplementasikan biodesel.

Soalnya bisa berdampak dan bawa perubahan drastis sejak dilakukan mulai April 2019.

Tentunya menjadi prioritas karena bisa manfaatkan biodesel dan kurangi impor solar.

2. Pengurangan ketergantungan impor elpiji

Menilik langkah untuk jalankan program kedua dilakukan dengan adanya proyek gasifikasi batu bara menjadi dimetil eter.

Gunanya ialah menggantikan penggunaan elpiji di Indonesia sehingga impor pun berkurang.

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa batu bara di Indonesia adalah termasuk yang terbesar cadanganny.

Sehingga, Nicke pun yakin bahwa dengan program prioritas kedua ini dapat capai target pada 2027 sudah bebas impor elpiji.

3. Penurunan impor gasoline

Pencampuran metanol dan etanol dapat jadi solusi untuk menurunkan impor gasoline.

Pasalnya, metanol dan etanol dapat diperoleh pula dari bahan dalam negeri yakni dari gasifikasi batu bara atau sumber bioetanol lainnya di Indonesia.

Tentunya penggunaan batu bara sebagai sumber energi tetap berdampak pada lingkungan.

Langkah mengatasinya dilakuakan penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Tujuannya agar emisi karbon bisa ditkan dan produksi migas meningkat.

Nicke mengatakan bahwa dengan manfaatkan carbon capture yang terintegrasi dengan proyek dimetil eter, maka program yang dirancang diyakini bisa menekan emisi karbon sampai 45 persen.

Sekian paparan Pertamina ubah fosil jadi EBT lewat 3 program prioritas implementasi ekonomi hijau. ***

Editor: Alfanny Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x