Singgung Penembakan Anggota FPI, Fadli Zon Mengaku Diteror Robocall

8 Desember 2020, 11:25 WIB
tangkapan layar photo Fadli Zon /Youtube/ Fadli Zon Official

PR Metro Lampung News-- Fadli Zon, Politisi Partai Gerindra mengaku diserang teror robocall, setelah singgung soal penembakan anggota FPI. 

Hal tersebut dia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Senin, 7 Desember 2020.

Robocall merupakan sebuah modus kejahatan menggunakan nomor samaran.

Pengguna memalsukan nomor ponsel yang masih aktif, seolah-olah panggilan dari robot, yang biasanya dikaiktkan dengan kampanye politik atau situasi darurat.

Bersama dengan cuitan yang dia bagikan, Fadli Zon juga turut mengunggah sebuah bukti di mana termuat tiga tangkapan layar telepon masuk dari nomor-nomor asing.

Menurut Fadli Zon, kejadian seperti itu bukan baru kali ini saja.

Ia mengaku pernah mengalami hal yang sama saat masa-masa Pilpres 2019 yang lalu.

Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com  dalam artikel Akui Diserang Operasi Gelap Intelijen, Fadli Zon: Pak Mahfud MD, Teror Robocall Masih Digunakan?

 

"Wah HP saya langsung diserang teror robocall seperti hari H Pilpres 2019. Telpon terus-menerus dari nomor random Amerika Serikat. Saya minta pada oknum yang lakukan ini, hentikanlah cara-cara seperti ini, " ujarnya. 

Tak hanya meminta oknum yang melakukan teror tersebut untuk berhenti, Fadli juga 'mencolek' Menkopolhukam, Mahfud MD.

"Pak @mohmahfudmd, cara-cara teror robocall masih digunakan?," tulisnya lagi. 

Dalam cuitan terpisah, Fadli juga menyebut jika teror robocall pun menyerang Sekretaris Jenderal HRS Center, Haikan Hassan Baras.

"Rupanya bukan saya saja yang diserang teror robocall oleh operasi gelap intelijen. Ada sejumlah orang lain juga. Babe Haekal Hasan malah dari pagi," cuit Fadli.H

Hingga berita ini dimuat, belum diketahui maksud atau tujuan adanya teror robocall kepada Fadli Zon dan Haikal Hassan tersebut. (pikiran-rakyat.com/Tim PRMN)***

 

Editor: Lutfi Yulisa

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler