Hal itu mengingatkan pada 2014 terdapat juga ulama kita KH Msduqi Mahfudz meninggal dunia.
KH Mustofa Bisri (Gus Mus) sambil menitikkan air mata. Gus Mus mewakili keluarga memberikan penghormatan terakhir kepada KH Masduqi Mahfudz, ulama lebih pedih dari kerusakan alam.
Semasa hidup KH Masduqi tidak lepas dari mendedikasikan waktunya untuk ilmu, masyarakat dan kemaslahatan umat.
Saat kiai asal Rembang itu meminta kesaksian akan kebaikan KH Masduqi, sontak puluhan ribu jama’ah menjawab, “Kiai adalah orang baik”.
"Demi Allah Kiai Masduki sangat baik,” susul jama’ah yang lain.
Oleh sebab itu kita begitu kehilangan bila ada ulama yang menghembuskan napas terakhirnya.
Hal ini juga tentu mengingatkan kita bahwa kematian begitu dekat dengan kita. Maka ini terdapat pesan buat kita bersama untuk segera mempersiapkan kematian supaya siap saat ajan menjemput.
Al-mautu haqq. Kematian adalah sebuah kebenaran. Kalimat tersebut sering kita dengar, khususnya ketika dalam prosesi pembacaan talqin sesaat mayit telah dimasukkan ke liang lahat, dan telah tertutup tanah.