OpenSea, Platform Jual Beli NFT Terbesar di Dunia Alami Kebocoran Data, Pengguna Diminta Waspada

- 2 Juli 2022, 09:23 WIB
OpenSea, platform jual beli NFT terbesar di dunia alami kebocoran data, pengguna diminta waspada
OpenSea, platform jual beli NFT terbesar di dunia alami kebocoran data, pengguna diminta waspada /Pixabay/ Elchinator/

 

PR Metro Lampung News-- Jumat 1 Juli 2022, Platform jual beli NFT(Non Fungible Token) yang sempat heboh di Indonesia karena fenomena selfie Gozhali senilai milyaran rupiah dikabarkan mengalami kebocoran data pengguna.

Dikutip dari The Guardian pada Jumat 1 Juli 2022, pihak OpenSea umumkan telah terjadi kebocoran database surel pengguna yang terdaftar sebagai pelanggan buletin elektronik (newsletter) mereka. 

Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa hal tersebut dilakukan oleh seorang oknum pegawai Customer.io, perusahaan pengelola surel buletin yang selama ini bekerja sama dengan mereka.

Pihak OpenSea memberi himbauan kepada para pengguna akan kemungkinan terjadinya penipuan, pemerasan, maupun pengelabuan yang dilakukan oeh orang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Asal dan Umur Ghozali Ghozalu Everyday NFT Selfie Jadi Kaya Mendadak Ini Profil Biodata IG, Kuliah dan Twitter

Atas kejadian ini, pihak OpenSea memberikan beberapa himbauan kepada para penggunanya. Berikut adalah pon-poinnya:

1. Jangan percaya pada email dengan domain selain opensea.io

2. Jangan unduh apapun dari surel OpenSea

3. Apabila pada badan email terdapat URL, jangan klik selain dari tautan email.opensea.io

4. Jangan berikan seed phrase atau kalimat acak yang berfungsi sebagai password tingkat kedua.

5. OpenSea tidak akan pernah meminta pengguna untuk masuk ke akun dompet melalui surel

6. Jangan melakukan apapun dengan email dan file yang dikirimkan pihak asing

7. Selalu waspada sebelum memberi akses website pada akun dompet.

“Kami menemukan bahwa ternyata pegawai dari vendor pengiriman surel yang bekerja sama dengan kami, Customer.io, menyalahgunakan akses dan kewenangan dengan mengunduh dan membagikan penyimpanan data email pengguna kami ke pihak ketiga yang tidak berwenang,” papar pihak OpenSea pada akun Twitter resminya (@opensea) pada 30 Juni 2022 lalu.

Masalah ini telah diserahkan ke pihak penegak hukum untuk ditindaklanjuti.

Sebagai gambaran, OpenSea adalah perusahaan jual beli objek digital berbasis Blockchain, sebuah teknologi rantai data dengan tingkat keamanan tinggi dan tidak memungkinkan terjadinya peretasan dari dalam sistem.

Aset digital yang dijual oleh OpenSea beragam, namun umumnya terdiri dari karya seni audio dan visual karya seniman indie perorangan atau kelompok, maupun perusahaan brand ternama seperti GUCCI.

Meskipun pembobolan sistem Blockchain tidak dimungkinkan dan pencurian aset akan mudah dilacak berkat sistem pencatatan rantai datanya yang dapat diakses secara umum, tindak kriminal lainnya yang berada di luar sistem blockchain tetap dapat terjadi.

Beberapa contoh di antaranya adalah pencurian data pengguna seperti alamat surel, penipuan, dan peretasan komputer milik pengguna.***

Editor: Lutfi Yulisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x