Network
Pada awal masa reformasi kehidupan sosial bangsa Indonesia sempat diwarnai dengan sejumlah konflik yang bersifat etnis di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Hal tersebut disebabkan oleh kondisi sosial masyarakat yang kacau dikarenakan lemahnya hukum dan ekonomi negara yang tidak kunjung membaik.
Semua hal tersebut dapat menjadi pemicu sering terjadinya gesekan-gesekan dalam kehidupan masyarakat.
Namun dengan berjalannya waktu, pemerintah mulai menemukan langkah untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.
Bahkan kondisi kehidupan sosial masyarakat Indonesia berangsur-angsur kembali kondusif atau bisa disebut membaik.
Sementara untuk pendidikan, pemerintah mengambil langkah untuk memberikan ruang yang cukup luas untuk perumusan kebijakan-kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner.
Kebijakan diambil sesuai dengan agenda reformasi bidang pendidikan, terutama masalah kurikulum yang harus ditinjau paling sedikit dalam kurun waktu lima tahun sekali.
Selanjutnya pemerintah pada masa reformasi juga melakukan beberapa kali perubahan kurikulum untuk memfasilitasi pendidikan agar lebih baik.
Mulai dari kurikulum berbasis kompetensi, kurikulum tingkat satuan pendidikan, hingga saat ini menjalankan kurikulum 2013.
Dalam bidang kebudayaan, pemerintah melakukan upaya pelestarian budaya dengan mengambil langkah mendaftarkan warisan budaya Indonesia ke Unites Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
