Pahlawan Buku
Penulis: Ganda Rudolf
Saat jam istirahat, di salah satu sekolah dasar di Kebumen, Jawa Tengah, dua siswi perempuan menelusuri koridor sekolah menuju perpustakaan.
”Nur, bukankah sebelum kamu pinjam, buku ini sudah rusak?” kata Sekar membolak-balik buku di tangannya. Pangling. Ia mengambil buku di genggaman teman sebangkunya itu.
“Iya, aku yang merekatkan kembali lembaran-lembaran halaman yang terlepas dengan lem,” jawab Nur tersenyum.
“Aih, Nur. Buat apa sih kamu repot-repot seperti itu? Nanti juga buku itu rusak lagi!” cetus Sekar. Nur hanya tersenyum.
Sekarang, mereka sudah tiba di perpustakaan.
“Selamat pagi, Bu Maya!” sapa Nur dan Sekar kepada Bu Maya petugas perpustakaan.
“Selamat pagi juga Nur dan Sekar,” balas Bu Maya. Bu Maya lalu menerima buku-buku dari Nur dan Sekar. Ia sibuk mencocokkan nomor induk di lembaran tanggal kembali yang tertempel pada buku dengan nomor induk pada kantong peminjam.
Selagi menunggu, Nur berbisik kepada Sekar. “Sekar, coba lihat di pojokan belakang meja Bu Maya.”
“Oh, tumpukan buku-buku yang sudah rusak itu,” tanggap Sekar. “Lalu memangnya kenapa? Buku-buku itu kan nanti diperbaiki lagi oleh pengurus perpustakaan.” “Memang, sih,” sahut Nur.