Namaku Wahyudin, biasa dipanggil Wahyu. Aku anak pasangan buruh tani. Aku tinggal bersama kelima saudara tiriku dan dua adikku, selain orang tuaku.
Karena kemiskinan, tidak ada satu pun dari kakak tiriku yang dapat menamatkan sekolah dasarnya. Aku pun terancam demikian, karena kami tidak punya uang untuk sekolah.
Tetapi aku bertekad, aku harus sekolah. Saat subuh aku pergi mengumpulkan sampah plastik dan kardus untuk dijual. Pekerjaanku ini disebut memulung.
Aku adalah seorang pemulung. Hasil dari memulung digunakan untuk membayar uang sekolahku.
Aku memulung sejak usia 10 tahun pada saat aku duduk di kelas IV SD.
Untuk menamatkan sekolah dasar, aku perlu tambahan biaya.
Selain memulung, aku pun menggembalakan kambing tetangga.
Sewaktu SMP, aku juga berjualan gorengan. Apa pun kulakukan agar aku dapat sekolah.
Pada saat SMA aku menjalani tujuh profesi sekaligus agar aku tetap sekolah.
Tetapi meski demikian, aku selalu dapat menjadi juara di sekolahku.