PR Metro Lampung News – Ada kalanya dimana belajar menjadi kegiatan yang memberatkan bagi sebagian orang. Hal tersebut memiliki banyak faktor sehingga produktivitas seseorang dalam mengelola informasi baru jadi menurun.
Produktivitas belajar berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam menangkap dan memahami ilmu baru.
Namun ketika seseorang sedang dilanda stress dan panik dalam mengerjakan sebuah tugas atau mempelajari sesuatu, tanggung jawab tersebut cenderung ditunda dan diabaikan.
Ketika dihadapi dengan tugas atau materi baru, banyak dari kita yang akan terlebih dahulu dilanda perasaan overwhelmed dan juga kebingungan.
Hal tersebut merupakan respon yang normal ketika kita sedang berada dalam tahap adaptasi terhadap tugas baru.
Kondisi tersebut dapat di atasi dengan teknik pomodoro. Teknik ini pada dasarnya adalah alat yang dapat digunakan untuk mengasah kemampuan mengatur waktu.
Hanya ada dua komponen penting dalam teknik ini yaitu, mengatur waktu belajar dan istirahat.
Dalam belajar, terdapat dua metode belajar yang memiliki hasil berbeda pada tiap tekniknya.
Pertama ialah belajar keras, metode ini mengusung paksaan belajar hingga tidak mengenal waktu, seringkali metode ini dapat mendatangkan kepanikan dan kecemasan akibat terlalu memaksakan diri.
Kedua adalah belajar cerdas, metode ini berfokus kepada efesiensi yang berdasarkan pada time management.
Di mana kita akan belajar tanpa henti dalam kurun waktu yang telah di tentukan, dan kemudian beristirahat sesuai batas waktu yang telah dibuat.
Teknik pomodoro ini diciptakan oleh Francesco Cirillo, seorang mahasiswa yang dulunya sulit untuk konsentrasi dan fokus pada saat belajar.
Kesulitan ini kemudian memberikannya kesadaran bahwa ia butuh sistem yang mengatur caranya belajar.
Dalam sistem yang ia kembangkan, ia membagi waktu belajar dan waktu istirahat dengan tepat.
Dengan timer yang ada di dapurnya, ia mengatur waktu selama 25 menit untuk belajar atau bekerja, kemudian ia kembali mengatur waktu 5 menit untuk beristirahat.
Pomodoro sendiri dalam bahasa italia artinya adalah tomat. Sesuai dengan bentuk timer yang digunakan oleh Francsco ketika ia mengatur waktunya.
Berikut cara menerapkan teknik pomodoro dengan efektif:
1. Tentukan rencana belajar/bekerja
Perlu untuk membuat sebuah outline terhadap topic atau pekerjaan yang ingin diselesaikan. Sehingga waktu yang telah di atur dapat digunakan dengan efektif.
2. Mengatur timer
1 sesi umumnya berjalan selama 25 menit dan 5 menit istirahat. 1 repetisi sama dengan 4 sesi. Sehingga dalam 1 repetisi,dapat dilakukan 4 kali belajar dan 4 kali istirahat. Tujuan dari pengaturan waktu ini ialah dengan memaksimalkan belajar atau kerja pada tiap sesi nya.
3. Mencoba fokus
Hindari hal-hal yang berpotensi mengganggu fokus seperti smartphone atau Tv.
Lakukan evaluasi belajar ketika telah menyelesaikan satu sesi ataupun repetisi untuk terus mengembangkan efektifvitas belajar.
Dengan bantuan teknik ini, metode belajar cerdas dapat diterapkan dengan benar. ***