PR Metro Lampung News-- Waktunya belajar lagi dan diawali dengan teks tentang nelayan. Di dalam kunci jawaban tema 6 kelas 5 halaman 206 207 208 buku tematik subtema literasi tentang nelayan Teluk Kiluan Lampung ada kisah Rako dan Maro.
Mereka berdua ini kakak-beradik yang sama-sama menjadi nelayan. Nah, nanti juga dalam kunci jawaban tema 6 kelas 5 halaman 206 207 208 buku tematik subtema literasi tentang nelayan Teluk Kiluan Lampung ada semua jawaban soal di buku.
Soal yang ditanyakan pada kegiatan literasi biasanya jawabannya ada di dalam teks bacaan.
Oleh karena itu, murid-murid harus baca dulu hingga akhir yah.
Makanya itu alasan penulis tetap memasukkan teks bacaan dalam artikel ini.
Supaya para murid tetap membaca meskipun tidak lewat buku.
Subtema literasi dapat menjadi sumber wawasan bagi para murid.
Tentunya dengan cara mengambil informasi sebanyak-banyaknya.
Misalnya ada kisah nelayan dari Teluk Kiluan Lampung. Bagi murid yang ingin maju, tentu penasaran dimana letak daerah ini.
Cobalah cari gambar di internet terkait Teluk Kiluan Lampung. Dari situlah wawasan para murid bisa bertambah.
Baru setelahnya menyelesaikan tugas. Bisa lihat referensi jawaban di kunci jawaban tema 6 kelas 5 halaman 206 207 208 buku tematik subtema literasi tentang nelayan Teluk Kiluan Lampung.
Kegiatan Literasi 3 dan kunci jawaban tema 6 kelas 5
Kisah Kakak Beradik Nelayan
Di sebuah perkampungan nelayan di daerah Teluk Kiluan, Lampung, hiduplah dua orang kakak beradik yang bekerja sebagai nelayan.
Anak sulung bernama Rako, sementara adiknya bernama Maro.
Rako adalah nelayan yang malas. Saat mencari ikan, ia selalu menggunakan bom ikan untuk menghancurkan terumbu karang yang banyak ikannya.
Setelah bom meledak, Rako mengambil ikan-ikan yang mati terapung karena bom itu.
Sementara itu, Maro, nelayan yang rajin. Ia rela seharian berada di tengah laut untuk mencari ikan dengan jaring yang sederhana demi menafkahi hidup.
Rako suka menertawakan Maro. “Buat apa kamu capai-capai seharian menebar jaring di tengah laut, Maro? Toh, hasilnya cuma sedikit. Sementara aku, cuma mengebom sekali sudah dapat ikan banyak sekali!”
Maro menjawab. “Biarlah, Kak. Walaupun hasil yang kudapat sedikit, ini adalah cara yang baik dan tidak merusak lingkungan alam.” “Ha-ha-ha… Kamu sok peduli kepada alam!” ujar Rako mencibir.
Keesokan hari, Rako tetap mencari ikan dengan cara mengebom terumbu karang di laut. Hasil yang didapat memang berlimpah. Namun, semakin lama, semakin banyak kerusakan pada terumbu karang di lautan sekitar Teluk Kiluan.
Karena sering merusak alam, Rako akhirnya terkena batunya. Suatu hari, saat ia berada di tengah lautan untuk mengebom terumbu karang, bom tiba-tiba meledak di tangannya sendiri. Bom itu melukai tangan dan wajahnya!
Pada hari yang sama, di bagian lain lautan lepas, Maro dengan sabar mencari ikan dengan jaring. Sudah seharian, ia belum juga mendapatkan ikan.
Menjelang sore, jaring Maro berhasil menangkap sekumpulan ikan kerapu. Maro pun kegirangan. Lebih gembira lagi, beberapa tiram juga ikut tersangkut di jaring.
Di dalam tiram itu, Maro menemukan butiran-butiran mutiara yang sangat indah dan berharga mahal.
Rako mengalami cedera pada tangan dan wajah akibat bom ikan. Sementara itu, Maro menjadi nelayan yang kaya raya karena mutiara yang telah ditemukan. Semua itu berkat kerajinan, kesabaran, dan kejujuran Maro. Namun, Maro tetap sayang kepada kakaknya. Sebagian harta miliknya diberikan kepada Rako, tetapi dengan syarat sang kakak tidak boleh mencari ikan dengan cara merusak terumbu karang lagi.
(Sumber teks buku tematik: www.print.kompas.com)
Soal halaman 207 dan kunci jawaban tema 6 kelas 5
Gunakan tabel berikut ini untuk membantumu menjelaskan isi cerita di atas.
Lalu, ceritakanlah isi cerita di atas kepada teman-teman dalam kelompokmu!
1. Judul Cerita : Kisah Kakak Beradik Nelayan
2. Pengarang : penulis dari www.print.kompas.com
3. Tokoh Utama: Rako dan Maro
4. Tokoh lain: Tidak ada
5. Di manakah cerita ini terjadi?
Jawaban: di daerah Teluk Kiluan, Lampung.
6. Apa yang terjadi dengan tokoh utama?
Jawaban: Tokoh utama bernama Rako mengalami cedera pada tangan dan wajah sedangkan tokoh utama bernama Maro menjadi nelayan yang kaya raya.
7. Mengapa hal itu terjadi?
Jawaban: Rako cedera akibat terkena ledakan bom ikan, sedangkan Maro menjadi kaya rasa karena mutiara yang telah ia temukan.
8. Bagaimana masalah dalam cerita ini diselesaikan?
Jawaban: Maro memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada Maro dengan syarat sang kakak tidak boleh mencari ikan dengan cara merusak terumbu karang lagi.
9. Kapankah waktu terjadinya cerita ini?
Jawaban: Menjelang sore hari
10. Pesan apakah yang kamu dapatkan dari cerita di atas?
Jawaban: pesan yang saya dapatkan adalah mencari nafkah atau bekerja harus rajin, sabar dan jujur serta tidak merusak makhluk hidup lain demi kepentingan pribadi.
Bacalah kembali cerita di atas dengan saksama. Lakukanlah perbandingan antara tokoh Rako dan Maro.
Keduanya adalah nelayan yang memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang sama. Tetapi, perhatikanlah bagaimana keduanya melakukan kewajiban dan tanggung jawabnya. Gunakanlah tabel berikut untuk membandingkan keduanya.
1. Apakah hak keduanya?
a. Rako: mendapatkan ikan
b. Maro: mendapatkan ikan
2. Apakah kewajiban keduanya?
a. Rako: menjaga lautan dan terumbu karang
b. Maro: menjaga lautan dan tidak merusaknya
3. Apakah ia melakukan kewajibannya? Jelaskan!
a. Rako: Tidak
b. Maro: Ya
4. Apakah tanggung jawabnya?
a. Rako: menghentikan pengunaan bom untuk memperoleh ikan
b. Maro: mengingatkan Rako untuk tetap menjaga lautan seperti yang Maro lakukan
5. Apakah ia melakukan tanggung jawabnya? Jelaskan?
a. Rako: Tidak, Rako baru berhenti saat sudah terkena batunya
b. Maro: Ya, Maro mengingatkan kakaknya dan menjaga lautan
6. Apa saja akibat dari perbuatannya?
a. Rako: Tangan dan wajah mengalami cedera
b. Maro: Menjadi kaya raya karena berhasil menemukan mutiara
Ambil hikmah dan pesan moral sebanyak-banyaknya setelah baca teks dalam kegiatan literasi. Demikian kunci jawaban tema 6 kelas 5 halaman 206 207 208 buku tematik subtema literasi tentang nelayan Teluk Kiluan Lampung. ***