Rating Facebook di Play Store Anjlok Ulah Netizen karena Postingan Tentang Palestina Dibatasi dan Diblokir

- 18 Mei 2021, 17:22 WIB
Rating Facebook di Playstore jadi anjlok ulah netizen gara-gara geram postingan perihal Palestina di hapus dan blokir
Rating Facebook di Playstore jadi anjlok ulah netizen gara-gara geram postingan perihal Palestina di hapus dan blokir /Facebook Edogan/


 
PR Metro Lampung News-- Netizen ramai-ramai mengajak satu dan lainnya untuk menurunkan bintang atau rating Facebook. Simak rating Facebook di Play Store dibuat anjlok netizen lantaran postingan unggahan tentang Palestina dibatasi dan diblokir.
 
Pemberian rating atau bintang aplikasi Facebook tersebut melalui Google Play Store sehingga rating Facebook dibuat anjlok oleh netizen karena lantaran unggahan tentang Palestina dibatasi dan diblokir.
 
Beberapa pengguna Facebook juga menanyakan kepada pengguna lainnya apa alasan netizen menggaungkan untuk menurunkan rating aplikasi Facebook.
 
Mereka bertanya benarkah alasan rating Facebook yang secara sengaja dibuat anjlok lantaran Facebook membatasi dan memblokir komentar terkait pembelaan terhadap Palestina.
 
Mereka meminta jawaban pasti kepada pengguna lain apakah rumor tersebut benar adanya bahwa Facebook melakukan pemblokiran dan pembatasan terhadap postingan mereka yang terkait Palestina.
 
Diketahui sebelumnya terhitung mulai dari Selasa, 18 Mei 2021, rating Facebook awalnya mendapat bintang sejumlah 3,7 di Google Play Store.
 
Namun hanya dalam kurun waktu beberapa jam berselang, kini rating Facebook anjlok menjadi 3,0 di Google Play Store.
 
Bahkan beberapa netizen juga menggaungkan supaya rating Facebook dibuat makin menurun atau anjlok sampai dengan 2,0.
 
Beberapa netizen memiliki asumsi masing-masing terkait dengan rating Facebook yang anjlok pada hari ini.
 
Mereka mengaitkan bahwa Facebook dinilai tak adil terhadap unggahan yang berkaitan dengan dukungan kepada Palestina.
 
Setelah sebelumnya sempat menuai kontroversi terkait Facebook yang diduga membuat akun pengguna menjadi auto like fanspage Jerusalem Prayer Team, ditambah lagi kini Facebook diduga membatasi unggahan terkait dukungan kepada Palestina.
 
Kini netizen menilai memang Facebook memiliki gelagat yang tak adil terkait konflik Israel-Palestina.
 
“Facebook kan produk Yahudi, dan jelas-jelas si Mark pro Israel juga. Kenapa gak sekalian aja uninstall? Toh itu rating cuman di cabang Indo, kalau ga suka ya tinggal uninstall, easy, atau sekalian saja ajak orang orang berhenti pakai Facebook dan bikin sosmed sendiri,” komentar salah satu pengguna akun Facebook.
 
Netizen lainnya menilai bahwa walaupun rating atau bintang aplikasi Facebook anjlok, namun pemilik Facebook yaitu Mark Zurkerberg akan tetap mendapatkan uang tiap detiknya jikalau pengguna masih aktif bermain Facebook.
 
“Rating turun pun, si mark tetap dapat cuan per detik kalau FB nya masih dipake,” tulis komentar salah satu netizen.
 
Dilansir dari akun Facebook Sahabat Erdogan, akun Facebook tersebut sebauh kalimat unggahan bahwa kini pihak Facebook dan instagram tengah mebatasi postingan atau unggahan tentang Palestina.
 
Bahkan akun Facebook Sahabat Erdogan juga mengajak para pengguna aplikasi Facebook lainnya untuk untuk memberikan bintang satu pada aplikasi Facebook di Google Play Store.
 
“Saat ini, Facebook dan Instagram membatasi postingan tentang Palestina. Banyak akun yang postingannya tentang Palestina dihapus tiba-tiba, ada yang kena hukum tidak bisa komen atau tidak bisa posting selama 30 hari, kami mengajak follower untuk memberikan rating bintang 1(satu) di Play Store sebagai bentuk protes kita,” tulis akun Sahabat Erdogan.
 
Salah satu netizen pun memberikan kesaksian bahwa ia merasakan sendiri bahwa Facebook telah membatasi unggahan miliknya terkait dukungan yang ia berikan kepada Palestina.
 
“Saya kemarin koemn di situs berita Israel dan saya memberikan gambar bangunan hancur karena Israel juga link link gambar kebrutalan Israel tiba tiba komen saya dihapus dan akun saya jadi dibatasi selama 24 jam benar benar Israel mereka pura-pura menjadi korban padahal mereka pelaku sebenarnya, untung ini akun palsu kalau pakai akun asli saya bisa gawat,” kesaksian salah satu pengguna Facebook.
 
Pengguna akun Facebook lainnya berasumsi bahwa Facebook memiliki filter tersendiri untuk memilah mana yang termasuk unggahan yang berisi ujaran kebencian.
 
Sehingga baik pendukung Israel maupun pendukung Palestina, jika mengirimkan unggahan yang berbau ujaran kebencian seperti SARA dan lain-lain, maka sudah pasti akan di filter atau di saring oleh Facebook.
 
“Betul, beberapa postingan tentang palestina dianggap tidak wajar, ada ujaran kebencian menurut Facebook, lantaran pro ke palestina. Semua postingan ditinjau,” tulisnya dalam sebuah kolom komentar.
 
Perlu diketahui bahwa aplikasi Instagram maupun Facebook, telah mengumumkan bahwa mereka memasang filter untuk menyaring guna mencegah unggahan yang bernada pelecehan ataupun ujaran kebencian.
 
Facebook memiliki dasar kebijakan dalam standar komunitas dimana Facebook tak mengizinkan adanya ujaran kebencian yang berpotensi menciptakan lingkungan intimidasi yang dapat mendorong kekerasan di dunia nyata.
 
Facebook mendefinisikan ujaran kebencian sebagai serangan langsung terhadap karakteristik yang dilindungi seperti ras, etnis, kewarganegaraan, disabilitas, agama, kasta, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, dan penyakit berat.

Lalu Facebook mendefinisikan serangan sebagai ujaran yang kasar atau tidak manusiawi, stereotip berbahaya, pernyataan yang merendahkan, ekspresi penghinaan, jijik, atau pengusiran, makian, dan ajakan pengucilan atau pengasingan.

Facebook juga mengklaim melindungi pengungsi, migran, imigran, dan pencari suaka dari serangan paling parah, meskipun kami mengizinkan komentar dan kritik terhadap kebijakan imigrasi.
 
Namun jika maksud unggahan yang berkaitan dengan ujaran kebencian tersebut tidak jelas, maka Facebook dapat menghapus konten tersebut.

Sekian rating Facebook di Play Store dibuat anjlok netizen lantaran unggahan tentang Palestina dibatasi dan diblokir.***

Editor: Alfanny Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x