Banjir Kepung 87 desa di 23 kecamatan Kabupaten Aceh Utara, Warga Mengungsi ke Musala

- 7 Desember 2020, 19:23 WIB
Rumah warga terendam banjir di kawasan Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Minggu (6/12/2020).
Rumah warga terendam banjir di kawasan Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Minggu (6/12/2020). / (Antara Aceh/Zubir)/

PR Metro Lampung News-- Sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terendam banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi. Sekitar 18.000 warga harus mengungsi.

Kepala Pelaksana  Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Sunawardi dikutip dalam Antara, dalam laporan kondisi terakhir di Banda Aceh,  mengatakan sejumlah 18.000 lebih warga harus mengungsi ke meunasah (mushalla) dan titik aman lainnya karena rumahnya sudah terendam banjir. 

Ia menjelaskan akibat curah hujan intensitas tinggi selama dua hari lalu menyebabkan air sungai (krueng) Keureuto dan Krueng Peuto yang melintas sejumlah kecamatan meluap ke pemukiman penduduk.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir, Menteri PUPR Didampingi Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Deli Serdang

Banjir kemudian mengepung 87 desa di 23 kecamatan Kabupaten Aceh Utarabsejak Jumat (4/12) lalu. Akses jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Pirak Timu dan Kecamatan Matangkuli kabupaten setempat juga lumpuh.


"Bahkan akibat bendungan Krueng Pase jebol, lebih 3.000 hektare sawah terancam gagal panen. Sedangkan di Gampong Leubok Mane, Kecamatan Langkahan salah satu warga patah tulang akibat tumbang pohon dan sudah dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Menurut Sunawardi pihaknya telah bertolak ke Aceh Utara untuk menyalurkan bantuan bantuan masa panik, lengkap dengan perahu polyetilen lengkap, logistik pangan dan dan sandang.

Tim BPBA turut membantu tim TRC BPBD Aceh Utara melakukan evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.

"BPBA telah mengirim juga dua unit boat polyethilen dan mesinnya untuk membackup evakuasi korban yang terjebak banjir," katanya.

Kepala BPBD Aceh Utara Amir Hamzah mengatakan empat perahu karet disiagakan di pusat Kota Lhoksukon, Aceh Utara. Ia juga meminta pengguna jalan Banda Aceh-Medan agar berhati-hati karena ketinggian air pada badan jalan telah mencapai 1-2 meter.

Muspika dan perangkat gampong dapat melapor secara kontinyu perkembangan dan meminta tim BPBD yang bertugas terus memantau lokasi, kewaspadaan dan koordinasi guna membangun kerjasama seluruh instansi terkait penanganan bencana banjir ini, tutupnya.***

Editor: Lutfi Yulisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x