Membaca Strategi PDIP Menutup Upaya Politik Dinasti Jokowi di Sumut dan DKI

27 Juni 2024, 13:55 WIB
Membaca Strategi PDIP Menutup Upaya Politik Dinasti Jokowi /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

PR Metro Lampung News--Menarik untuk membaca strategi PDIP menutup upaya politik dinasti Jokowi di Sumut dan DKI pada Pilkada Serentak 2024.

Isu keretakan hubungan Jokowi dan Megawati terlebih pasca pilpres memang membuat PDIP punya kecenderungan untuk berdiri sebagai parpol oposisi.

Termasuk dalam Pilkada 2024 ini, meski tak terlalu terlihat, namun PDIP berusaha untuk menutup langkah politik dinasti Jokowi.

Baca Juga: Anies-Sohibul Sudah Bisa Berlayar di Pilgub DKI 2024

Hal ini terlihat dalam dinamika politik di Pilgub Sumut dan Pilgub DKI Jakarta.

PDIP terkesan wait and see, menunggu siapa yang akan diusung untuk menghadapi Bobby Nasution di Pilgub Sumut.

Sedangkan di DKI, PDIP juga tengah menimbang untuk memberi rekomendasi kepada Anies untuk menghadapi putra bungsu Jokowi, Kaesang.

Baca Juga: Elektabilitas Minim, Duet Kaesang-Zita di Pilgub DKI Terkesan Dipaksakan

Khusus pada pilkada di dua daerah itu, PDIP memang cenderung berhati-hati dalam menentukan kandidat agar benar-benar bisa mengalahkan dinasti Jokowi.

Di Sumut misalnya, PDIP amat mungkin mendukung petahana Edy Rahmayadi sebagai kandidatnya untuk menghadapi Bobby Nasution.

Selain itu, kemungkinan lain adalah memasang Ahok dan Djarot untuk melawan Bobby dan Edy.

Baca Juga: Pilgub Sumut Mengarah ke Head to Head antara Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution

Demikian halnya di DKI, arah dukungan PDIP memang cenderung mengarah ke Anies, yang memang dianggap ideal untuk menghadapi Kaesang.

Namun, opsi lainnya adalah memajukan Ahok kembali untuk menantang Anies, RK dan Kaesang.

Baca Juga: Kaesang Mau Maju Dimana?

Opsi memasang Ahok di DKI ini bisa saja terjadi, terlebih pasca PKS menyandingkan Anies dengan Sohibul Iman yang seolah menutup peluang PDIP untuk menempatkan kader aslinya sebagai cawagub Anies.

Editor: Malik Abdoel Djabar

Tags

Terkini

Terpopuler