Terhenti di Babak Pertama Panahan Olimpiade Tokyo 2020, Alviyanto Bagas Prastyadi Jadikan Pengalaman Berharga

- 29 Juli 2021, 14:11 WIB
Diananda Choirunnisa dan Alviyanto Bagas terhenti babak pertama panahan Olimpiade Tokyo 2020
Diananda Choirunnisa dan Alviyanto Bagas terhenti babak pertama panahan Olimpiade Tokyo 2020 /IG @olimpiadetokyo2020.id/

PR Metro Lampung News-- Dua atlet Indonesia harus terhenti perjuangannya dalam cabang panahan di Olimiade Tokyo 2020. Kendati terhenti di babak pertama panahan Olimpiade Tokyo 2020, Alviyanto Bagas Prastyadi jadikan pengalaman berharga.

Kedua atlet itu ialah dua anak muda berprestasi yakni Alviyanto Bagas Prastyadi dan Diananda Choirunisa.

Baik Diananda Choirunisa maupun Alviyanto Bagas mesti puas dengan hasil perolehan pada babak pertama mereka yang berlangsung di Yumenoshina Ranking Field, Kamis 29 Juli 2021.

Dilansir dari Antara, perolehan skor untuk Alviyanto Bagas ialah 0-6 (25-26, 26-29, 28-29).

Pada kesempatan itu, Alviyanto Bagas tanding dengan pemanah asal Australia, yakni Taylor Worth.

Keduanya bertanding dalam tiga set pertandingan, info ini berdasarkan catatan resmi Olimpiade yang dikutip oleh Antara.

Kemudian selain Alviyanto Bagas, terdapat atlet perempuan di cabang panah yakni Diananda yang juga gagal.

Lawan tanding Diananda ialah perwakilan asal Denmark Den Jager, dan akhirnya kalah memperoleh skor 2-6 (22-23, 26-24, 22-26, 25-26).

Jadi catatan bahwa atlet panahan asal Indonesia yang masih berjuang di Olimpiade Tokyo antara lain ada Riau Ega Agatha Salsabila.

Pengalaman berharga yang diperoleh Alviyanto Bagas diceritakan pada saat konferensi pers Komite Olimpiade Indonesia.

Alviyanto Bagas menuturkan bahwa dirinya dapat pengalaman yang berbeda dari pertandingan yang dilakukan sebelumnya.

Ia juga menuturkan bahwa pengalaman di Olimpiade Tokyo ini bisa dijadikan modal ataupun bekal saat ada kejuaraan mendatang.

Adapun kejuaraan yang dimaksud oleh Bagas ialah kualifikasi ajang Olimpiade 2024 di Prancis, tepatnya di kota Paris.

Alviyanto Bagas menyampaikan bahwa saat bertanding dengan atlet negara lain rasanya berbeda dengan lawab atlet Indonesia.

Hal itu salah satunya dikarenakan fisik para atlet di luar negeri yang posturnya lebih tinggi.

Nah selain itu, Alviyanto Bagas juga menyampaikan bahwa dirinya harus banyak latihan lagi.

Terutama medan pada Olimpiade Tokyo yang cuacanya termasuk ekstrim dan berbeda dengan Indonesia.

Selain cuaca yang ekstrim dan dingin, adapula angin yang besar dan dari arah yang berbeda-beda segala penjuru.

Soalnya keadaan cuaca esktrim dan angin kencang itu cukup menjadi kendala juga bagi para atlet panahan asal Indonesia.

Selain pernyataan dari Alviyanto Bagas , adapula tambahan dari sang pelatih, yakni Permadi Sandra Wibawa.

Pelatih Alviyanto Bagas itu menuturkan bahwa atlet yang baru debut di multievent itu punya bakat yang bagus dan mesti terus dibimbing.

Terlebih sekitar 3 tahun dari sekarang ada kualifikasi Olimpiade 2024 Paris di negara Prancis.

Itulah infonya tentang atlet yang terhenti di babak pertama panahan Olimpiade Tokyo 2020, Alviyanto Bagas Prastyadi jadikan pengalaman berharga. ***

Editor: Hanisaul Khoiriyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x