Keluarga Sisca Kohl Bos Tencent Pengembang Game PUBG Terkaya di Asia

20 Maret 2021, 16:45 WIB
Keluarga Sisca Kohl yang merupakan bos Tencent pengembang game PUBG terkaya di Asia /Instagram @siscakohl/

PR Metro Lampung News-- Sejak viralnya nama Sisca Kohl yang dikenal kaya raya dengan konten tiktok yang diunggahnya membuat orang bertanya-tanya. Siapa sebenarnya keluarga Sisca Kohl yang merupakan bos Tencent pengembang game PUBG terkaya di Asia.

Orang tuanya dirumorkan merupakan keluarga Sisca Kohl yang merupakan bos Tencent pengembang game PUBG terkaya di Asia menyaingi Jeff Bezos dan Jack Ma.

Banyak netizen yang tak habis pikir dengan konten yang diunggah Sisca Kohl yang dianggap sangat sultan. 

Sisca Kohl tampil di TikTok dengan menggungah konten mulai dari makan durian seharga Rp10 juta, membuat es cream rasa nasi padang, hingga belum lama ini viral membongkar tabungan masa kecilnya yang senilai ratusan juta rupiah.

Dengan julukannya sebagai Tiktok Crazy Rich yang membuatnya tak luput dari rumor seputar Sisca Kohl berasal dari keluarga keponakan Ma Huateng yang mendirikan Tencent Holdings Ltd.

Ma Huateng merupakan orang terkaya ketiga di Asia dan dirumorkan sebagai orang terkaya kedua di China, dan terkaya ke-14 di dunia dimana orang tua atau sang ayah dari Sisca Kohl juga bekerja di perusahaan besar tersebut.

Sisca Kohl terkenal dengan konten "Masak di kamar check!" yang merupakan seorang anak perempuan berdarah Tionghoa yang lahir pada tahun 2002 di Tangerang.

Sisca Kohl sendiri dikabarkan tengah melanjutkan pendidikan S1 di Universitas New South Wales, Australia

Diketahui dari laman Instagram pribadi miliknya, Sisca Kohl sering berpergian ke luar negeri seperti Jepang, Australia, hingga Maladewa.

Baca Juga: Profil Biodata Sisca Kohl dan Aliyyah yang Viral di Tiktok Crazy Rich

Hingga saat ini Sisca Kohl memiliki pengikut sekitar 3,8 juta di TikTok dan pengikut sekitar 277 ribu di Instagram.

Hal tersebut membuat beredarnya kabar kalau Sisca Kohl merupakan keponakan Ma Huateng sang CEO Tencent yang merupakan orang terkaya ketiga di Asia

Dimana sang ayah Sisca Kohl sendiri dikabarkan memiliki jabatan di perusahaan raksasa asal China tersebut.

Perusahaan milik Ma Huateng yaitu Tencent Holdings Ltd dikenal sebagai perusahaan video game terbesar yang memproduksi video game seperti Fortnite, League of Legends (LoL), dan Call of Duty.

Tak hanya itu, Tencent Games pun mengembangkan dan menerbitkan langsung game mobile analog AOV saingan Mobile Legends dan Heroes Evolved yang cukup terkenal di Indonesia. 

Usut punya usut, AOV merupakan versi luar negeri dari King of Glory, game MOBA asal Tiongkok.

Kalau di Tiongkok, King of Glory dikembangkan dan diterbitkan langsung oleh Tencent.

Sementara untuk AOV, Tencent diketahui melakukan bekerja sama dengan Garena untuk menerbitkan game khususnya kawasan Asia Tenggara hingga seluruh dunia.

Tencent pun menerbitkan game PUBG dimana selaku penerbit PUBG Mobile, Tencent meraup pendapatan yang jumlahnya luar biasa besar. Sumber pendapatan utama yakni penjualan gear dan item di dalam game.

Tak hanya menerbitkan PUBG Mobile, Tencent juga merilis game FPS online saingan Counter Strike dan Point Blank. 

Baca Juga: 5 Fakta Menarik dari Sisca Kohl, Gadis Kaya Raya dengan Nada Suara Khas yang Bikin Tambah Viral

Tak hanya game diatas, ada game lain yang dikembangkan dan diterbitkan Tencent yaitu CrossFire.

Dikembangkan oleh Smilegate dan Tencent di tahun 2007, CrossFire mulai dilirik penggemar FPS, khususnya di kawasan Asia.

Di tahun-tahun berikutnya, kepopuleran CrossFire kian meluas ke Jepang, Vietnam, Tiongkok, Eropa, sampai Amerika Latin.

Masih berlanjut membahas keluarga Sisca Kohl yang merupakan bos Tencent pengembang game PUBG terkaya di Asia

Selanjutnya, dilansir dari laman Business Insider, Tencent tak hanya bergerak di video game saja.

Namun ternyata Tencent juga memiliki bisnis teknologi film.

Diantaranya Men In Black International yang diproduksi oleh Tencent Pictures.

Tencent juga akan menggarap bisnis film seperti Top Gun: Maverick, dan Terminator: Dark Fate.

Bukan hanya itu, Tencent juga menjalankan aplikasi sosial media seperti WeChat dan pesan instan QQ yang keduanya memiliki lebih dari satu miliar pengguna.

Bahkan Tencent turut berkontribusi dalam layanan musik, buku komik dan e-commerce yang menjadikan Ma Huateng sebagai seorang miliarder dengan berbagai aliran pendapatan berkat bisnis yang menggurita.

Apabila kita menengok model bisnis yang dijalankan perusahaan berkelas Tencent, mereka menerapkan taktik bisnis yang berinvestasi atau mengakuisisi pembuat game.

Tencent sendiri dikabarkan pernah membeli Riot Games, studio asal Los Angeles yang membuat LoL dan Teamfight Tactics.

Selanjutnya diketahui juga kalau Tencent memiliki saham Epic Games (developer Fortnite) sebesar 40 persen, Supercell (developer CoC, Clash Royale dan Brawl Stars) sebesar 84 persen.

Tencent Games merupakan salah satu divisi perusahaan di bawah nama Tencent Holdings Ltd yang mana Tencent Holding sepertinya tak main-main juga ketika menggarap pasar Indonesia.

Raksasa teknologi asal China ini sudah berinvestasi sebesar miliaran dolar AS di sejumlah startup Indonesia dimana diketahui Tencent masuk Indonesia pada tahun 2013.

Tencent sempat menggandeng MNC Group untuk menjadikan WeChat sebagai aplikasi resmi di bawah manajemen MNC dan mengembangkan teknologi dan aplikasi mobile internet.

Lalu pada 2017, Tencent juga diketahui memberi suntikan dana kepada Go-Jek sebesar US$1,2 miliar.

Bersama dengan Warburg Pincus, Tencent kembali menyuntik Go-Jek sebesar US$1 miliar untuk membiayai ekspansi perusahaan di Asia Tenggara.

Tencent juga diketahui masuk ke Indonesia melalui aplikasi JOOX yang menawarkan layanan mendengar musik, chatting dengan artis hingga karaoke bersama dengan pendengar lainnya.

Terbaru dari perusahaan Tencent yaitu adanya rencana WeChat Pay masuk ke Indonesia dimana Tencent tengah melakukan finalisasi kerja sama dengan Bank BNI supaya WeChat Pay bisa digunakan oleh Turis China di negara Indonesia.

Selain memberikan suntikan langsung kepada beberapa perusahaan, bisnis raksasa Tencent kian menggurita dengan melakukan ekspansi dengan cara tidak langsung, melalui JD.com.

Startup JD.com merupakan perusahaan e-commerce asal China dimana Tencent merupakan salah satu pemegang saham utama perusahaan tersebut.

Di Indonesia sendiri, JD.com memiliki anak usaha berbentuk e-commerce bernama JD.ID. Diketahui jika pihal JD.com juga melakukan investasi di Traveloka.

Walau santer dirumorkan sebagai keponakan CEO Tencent, namun Sisca Kohl sendiri belum mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut.

Itulah informasi seputar keluarga Sisca Kohl yang merupakan bos Tencent pengembang game PUBG terkaya di Asia.***

Editor: Alfanny Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler